Kementan Tingkatkan Kapasitas Petani di Wilayah Food Estate Kapuas, Kalimantan Tengah

KAPUAS - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) yang kemudian dilaksanakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus memperkuat peran Kostratani sebagai Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian Nasional. 

Sebab peran Komando Strategi Pembagunan Pertanian (Kostratani) untuk pertanian sangat penting. Realisasikan yang dilakukan Kementan, yaitu dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas bagi Petani dan Penyuluh Pertanian. 

Bahkan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) berulang kali mengingatkan tentang kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah SDM pertanian, yakni petani dan penyuluh. 

“Petani dan Penyuluh adalah ujung tombak pembangunan pertanian dan untuk itu perlu ditingkatkan kapasitasnya, sehingga mampu menjadi SDM yang inovatif, professional, mandiri dan berdaya saing," ujar Syahrul.

Digarisbawahi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh. 

Kabadan menegaskan, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural. 

"Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” kata Dedi Nursyamsi. 

Di 2023, Kementan kembali menggelar Bimbingan Teknis yang berorientasi pada regenerasi petani. Melalui program Bimtek yang juga pengabdian kepada masyarakat ini, Kementan terus meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh di Kalimantan Tengah, yang digelar oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) nya yaitu SMK-PP Negeri Banjarbaru. 

Kali ini di gelar di lokasi Food Estate Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya digelar di Kantor Balai Desa Petak Batuah (A2) yang merupakan wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dadahup yang dimulai Kamis (26/1/2023) selama 2 hari.

Terdapat 25 petani dan kelompok tani dari Kecamatan Dadahup ini, mendapatkan materi dari penyuluh berpengalaman dari Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah, yaitu Sandis W.P dengan materi Budidaya Padi Unggul baru di Lahan Rawa, serta Budidaya Tanaman Cabe.

Hadir dan membuka kegiatan, Perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas Misran menjelaskan, untuk penanaman padi di lahan rawa diharapkan pada saat penanaman dilakukan secara serentak jangan sendiri-sendiri.

"Pada saat penanam juga harus sesuai musim karena terkadang di setiap desa berbeda, dan upayakan menggunakan bibit yang berlabel dan bersertifikat," ujar Misran.

Hadir di kesempatan ini, Kasubag Tata Usaha SMK-PP Negeri Banjarbaru, Johan Pujianto mengungkapkan tujuan dari pelaksanaan Bimtek ini.

“Diharapkan para petani dapat mengaplikasikan ilmu yg didapatkan selama dua hari ini. Selain itu apabila ada kesulitan untuk budidaya padi lahan rawa dapat berkoordinasi langsung oleh pihak penyuluh dan Dinas Pertanian atau bisa juga langsung ke BPTP Kalteng,” ujar Johan.

Johan menambahkan bahwa petani yang ada di lokasi food estate terus dapat mengembangkan tanaman hortikultura yang sudah dijalankan, seperti cabai. Selain itu, petani dan penyuluh dapat meningkatkan kapasitas keilmuannya terkait padi dan cabai dari apa yang diberikan pemateri, yang mana ini merupakan salah satu program dari Kementan bagi petani dan penyuluh.

Terakhir, Koordinator BPP Dadahup, Nodahniar mengatakan, “Diharapkan para petani setelah selesai melaksanakan bimtek desa mitra ini dapat meningkatkan hasil produksi cabe yang ada dilahan termasuk bibit Lombok gunakan benih yang varietas bagus jadi bisa menghasilkan dengan baik juga,” pungkas Nodahniar.[]

Penulis : Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru

loading...